ANALISIS KERUSAKAN RAMBUT PADA WANITA PENGGUNA KENDARAAN MOTOR DI KOTA TANGERANG SELATAN
Abstract
Para wanita di wilayah perkotaan, termasuk di kota Tangerang Selatan, banyak yang melakukan aktivitas menggunakan kendaraan motor untuk bepergian. Aktivitas tersebut tentu saja dapat menyebabkan terpaparnya tubuh oleh zat polutan asap kendaraan bermotor. Berbagai zat polutan di udara tercemar kendaraan bermotor, dapat terhirup dan masuk ke dalam sistem darah serta menyebabkan terpaparnya beberapa organ tubuh dan jaringan. Zat polutan kendaraan bermotor yang paing banyak ditemukan adalah timah hitam atau timbal atau Plumbum (Pb). Zat timbal merupakan zat yang berbahaya yang secara akumulasi dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, ginjal dan system reproduksi. Salah satu yang dapat dijadikan indikator terpaparnya tubuh oleh zat timbal adalah adanya kerusakan pada rambut. Hasil penelitian dengan menggunakan 30 sampel rambut wanita pengguna motor, dengan analisis kerusakan rambut secara morfologi dan kelembaban, ditemukan frekuensi wanita yang mengalami keruakan rambut sebesar 46,7 % dan yang tidak mengalami kerusakan rambut sebesar 53,3%. Hasil uji statistik dengan chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara kerusakan rambut dengan aktivitas menggunakan kendaraan motor setiap hari, diperoleh nilai p sebesar 0,466. Hal tersebut menunjukkan bahwa asap kendaraan bermotor tidak menyebabkan kerusakan pada rambut, namun tidak menutup kemungkinan tingginya kadar timbal pada rambut.
Kata kunci: Kerusakan rambut, motor, polusi
Full Text:
PDFReferences
Andri, DH., Anies, A. & Suharyo, H. (2011). Kadar mercuri pada rambut masyarakat di sekitar penambangan emas tanpa ijin. MMI, 45, issues 3.
Denny, A. (2005). Deteksi pencemaran timah hitam dalam darah masyarakat yang terpajan timbal (plumbum). Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(68): 67-76
Dhanabhalan, D. (2009). Pengaruh Masa Kerja dengan Kejadian Gingival Lead Line Pada pekerja Bengkel Kendaraan bermotor di Kota Semarang. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro, Jawa Tengah.
Eddie, W.S. (2005). Limbah B3. Diakses dari http://www.dinkesjatim.go.id/images/datainfo/200504121503 - LIMBAH%20B-3.pdf.
Hardinsyah, W.P., Amin, B. & Anita, S. (2015). Kadar timbal (Pb) pada rambut dan kuku polisi lalu lintas di kota pekanbaru dan kota bengkalis. Dinamika Lingkungan Indonesia, 2(2): 121-128.
Hartini, E. (2010). Kadar Plumbum (Pb) dalam darah pada wanita usia subur di daerah Pertanian. Jurnal Visikes, 9.
Putranto, T.T. (2011). Pencemaran logam berat merkuri (Hg) pada air tanah bagian Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) FKM Universitas Airlangga. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 32 (1).
Ratnani, R.D. (2009). Eliminating Solid Phase Extraction with Large-Volume Injection LC/MS/MS: Analysis of Illicit and Legal Drugs and Human Urine Indicators in US Wastewaters. Momentum, 5(1): 16 – 22
Suciani, S. (2007). Kadar Timbal dalam darah Polisi Lalu Lintas dan hubungannya dengan kadar hemoglobin. [Tesis]. Universitas Dipenogoro, Jawa Tengah.
Sudarmaji, J., Mukono & Corie, I.P. (2006). Toksikologi logam berat B3 dan dampaknya terhadap kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(2): 129 -142
Sukar & Suharjo. 2015. Bioindikator cemaran timbal pada rambut masyarakat sekitar kilang minyak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 9(3).
Sarna, Y. Ni Made S. (2014). Kadar merkuri rambut anak sekolah di sekitar tambang emas daerah Sulawesi Tengah. Journal e clinic, 2(1).
Refbacks
- There are currently no refbacks.